Alkisah : ada seorang bapak yang mempunyai tiga orang anak, karena sadar usianya sudah tua dan semakin mendekati kematian. Dengan kodisi tersebut Dia memenggil ketiga anaknya dan hendak memberikan warisan kepada anaknya. Maka sang bapak dan ketiga anaknya berkumpul dai suatu ruangan yang besar di rumah mereka. Setelah membagi semua hartanya sama rata kepada ketiga anaknya, yang tersisa hanyalah sebuah rumah. Maka supaya tidak terjadi pertengkaran antara ketiga anaknya, sang bapak mengadakan semacam sayembara untuk menentukan kepada siapa rumah tersebut diberikan. Ketiga anaknya diberikan sejumlah uang dan mereka harus menghabiskannya untuk membeli barang yang bisa memenuhi ruangan yang cukup luas di rumah mereka tersebut.
Anak pertama langsung berlari keluar rumah dalam pikirannya dia akan membeli kapas dengan uang yang dia punya karena kapas cukup ringan sehingga menurutnya akan cukup memenuhi ruangan. Namun ternyata setelah kembali ke rumah dengan membawa banyak kapas ternyata tidaklah cukup untuk memenuhi ruangan tersebut. Sementara anak kedua datang dengan membawa barang bekas, menurutnya dengan harga berang-barang tersebut yang murah dia dapat membeli dalam jumlah banyak untuk memenuhi ruangan. Namun ternyata usahanya juga gagal. Kemudaian anak ketiga datang dengan hanya membawa sebuah lilin, kemudian dia menyalakan lilin tersebut dan menunjukan kepada bapak dan saudara-saudaranya bahwa cahaya lilin tersebut mampu memenuhi ruangan tersebut selain itu api kecil dari lilin itu juga mampu memberi kehangatan di sekitarnya. Maka dengan modal yang paling sedikit anak yang ketiga tersebut memperoleh hasil maksimal dan mendapatkan rumah tersebut.
Dalam menjalani hidup jangan menjadi orang yang tidak berkualitas yang hidupnya tidak berbobot seperti kapas. Jangan juga seperti barang bekas yang terkesan hanya memenuhi ruangan tapi tidak tidak bermanfaat dan hanya menimbulkan masalah. Tapi jadilah seperti lilin, walaupun kecil tapi sebuah lilin mampu memberi cahaya yang mampu memenuhi ruangan. Cahaya mampu memberikan terang bagi sekitar sehingga orang lain tidak salah dalam melangkah dan mengambil keputusan. Selain itu api dari lilin tersebut dapat memberikan kehangatan yang menjadikan orang disekitar merasa nyaman. Hidup akan menjadi berarti bagi sesama jika kita membuatnya berarti, jika hanya diam mengikuti arus kehidupan maka kita hanya akan menjadi seperti kapas atau barang bekas yang hanya memenuhi dunia tanpa membawa manfaat dan kenyamanan bagi sesama di sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar