KOMPAS.com [9 Oktober 2013]— Hasil analisis senggenggam tanah dari
permukaan planet Mars menyatakan sepersekian persen materialnya
mengandung air. Analisis dilakukan di bagian perut robot milik Badan
Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), Curiosity, yang tengah menjelajah
Mars.
Hasil penemuan ini diterbitkan dalam jurnal Science
dan dilansir Kamis (26/9/2013). Jurnal ini sendiri merupakan satu dari
lima makalah dalam seksi khusus misi Curiosity selama di planet merah.
"Satu
penemuan paling menggembirakan dari sampel solid yang didapat dari
Curiosity adalah adanya presentase air dalam tanah," ujar Laurie Leshin,
Dekan Sains dari Rensselaer Polytechnic Institute, yang juga pemimpin
penelitian.
"Sekitar dua persen tanah di permukaan Mars tersusun
atas air yang merupakan sumber daya luar biasa," demikian
ditambahkannya. Sampel yang didapat Curiosity diketahui juga melepas
karbon dioksida, oksigen, dan komponen belerang ketika dipanaskan.
Penemuan
besar ini makin menegaskan bahwa planet tersebut memang memiliki, atau
pernah ada, aliran air. Penelitian kali ini juga membuktikan peranan
besar dari instrumen untuk memproses batu dan tanah di Curiosity yang
dinamai Sample Analysis at Mars (SAM).
Dikatakan Paul Mahaffy,
kepala penyelidik untuk SAM, dengan menggabungkan analisis air dari SAM,
ditambah dengan data mineralogi, kimia, dan geologi, mereka memiliki
data paling komprehensif yang pernah didapat dari permukaan Mars.
"Data ini meningkatkan pengetahuan kita mengenai proses permukaan dan aksi dari air di Mars," ujar Mahaffy.
Curiosity
merupakan robot dengan teknologi tercanggih yang mendarat di Mars pada
Agustus 2012, tepatnya di Kawah Gale. Penemuannya yang paling penting
sebelum air di permukaan ini adalah analisis yang menunjukkan planet
tersebut bisa menampung kehidupan. (Zika Zakiya/National Geographic Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar