Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fisika (bahasa Yunani: φυσικός (fysikós),
"alamiah", dan φύσις (fýsis),
"alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang
terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika
mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai
dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel)
hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam
semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan
energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum
fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar",
karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi
tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat
kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul
yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika
kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika.
Teori fisika
banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan
biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains
lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan
pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola
abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini
tidak selalu tampak jelas. Ada
wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni
fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.
Sekilas tentang riset Fisika
Fisika teoretis dan eksperimental
Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya pemisahan
teori dan eksperimen.
Sejak abad kedua puluh, kebanyakan fisikawan perseorangan mengkhususkan diri
meneliti dalam fisika teoretis atau fisika eksperimental
saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja yang berhasil dalam kedua bidang
tersebut. Sebaliknya, hampir semua teoris dalam biologi dan kimia juga
merupakan eksperimentalis yang sukses.
Gampangnya, teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil
eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil eksperimen yang akan
datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan melaksanakan eksperimen
untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan
secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya
muncul ketika eksperimentalis membuat penemuan yang tak dapat dijelaskan dari
teori yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa
eksperimen, penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu
contohnya adalah teori-M,
teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena eksperimen untuk mengujinya
belum pernah disusun.
Teori fisika utama
Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori yang
digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja. Setiap
teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan tertentu. Contohnya,
teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda
dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan
kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan
cahaya.
Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari
mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos
ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac
Newton. Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar
ini menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar
penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun
spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut.
Bidang utama dalam fisika
Riset dalam fisika dibagi beberapa bidang yang mempelajari aspek yang
berbeda dari dunia materi. Fisika benda kondensi, diperkirakan
sebagai bidang fisika terbesar, mempelajari properti benda besar, seperti benda padat dan cairan yang kita
temui setiap hari, yang berasal dari properti dan interaksi mutual dari atom.
Bidang Fisika atomik, molekul, dan optik
berhadapan dengan individual atom dan molekul, dan cara mereka menyerap dan
mengeluarkan cahaya.
Bidang Fisika partikel, juga dikenal sebagai "Fisika
energi-tinggi", mempelajari properti partikel super kecil yang jauh lebih
kecil dari atom, termasuk partikel dasar yang membentuk benda lainnya.
Terakhir, bidang Astrofisika menerapkan hukum fisika untuk menjelaskan
fenomena astronomi,
berkisar dari matahari
dan objek lainnya dalam tata surya ke jagad raya secara keseluruhan.
Sumber : http://id.wikipedia.org/ [Diakses 28 Agt 2012]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar