Penggunaan Citra Satelit Dalam Survey Geofisika


Penginderaan jauh adalah  ilmu untuk memperoleh informasi fenomena alam pada  obyek (permukaan bumi) yang diperoleh tanpa kontak langsung dengan obyek permukaan bumi melalui pengukuran pantulan (reflection) ataupun pancaran (emission)  oleh media gelombang elektromagnetik. Obyek di permukaan bumi berdasarkan pada nilai pantulan energi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh obyek permukaan bumi   kemudian energi tersebut direkam oleh sensor. Ada tiga kelompok utama obyek permukaan bumi yang dapat dideteksi oleh sensor yaitu: air, tanah, dan vegetasi yang masing-masing memancarkan energi elektromagnetik dengan kemampuan pemetaan citranya tergantung pada karakteristik masing-masing citra satelit. Kanal dan karakteristik inilah yang digunakan oleh penginderaan jauh untuk mengenali obyek-obyek atau tipe-tipe liputan lahan yang ada di permukaan bumi.

Karakter utama  citra (image)  dalam penginderaan jauh adalah adanya rentang kanal (band) panjang gelombang elektromagnetik (electromagnet wavelength) yang dimilikinya. Beberapa radiasi yang dapat dideteksi dengan sistem penginderaan  jauh adalah seperti  radiasi cahaya matahari yang dapat terdeteksi melaui medium gelombang elektromagnetik. Daerah panjang gelombang elektromangnektik dari daerah visible dan near sampai middle infrared atau dari distribusi spasial energi panas (thermal) ini dipantulkan dari permukaan bumi. Setiap material pada permukaan bumi mempunyai reflektansi yang berbeda terhadap cahaya matahari, sehingga material-material tersebut akan mempunyai resolusi yang berbeda pada setiap band panjang gelombang. (Suwargana, 2013) 

Citra yang diperoleh dari satelit radar berisi dua Informasi penting. Informasi tersebut adalah daya Sinyal pancar berupa fasa dan amplitudo yang dipengaruhi oleh banyaknya gelombang yang dipancarkan serta dipantulkan kembali.

(Haniah. 2011)
Gambar gelombang radar yang dipancarkan satelit kemudian dipantulkan kembali kesegala arah oleh permukaan bumi dan sebagian diterima kembali oleh satelit

            Beberapa keuntungan penganalisaan dengan menggunakan citra satelit antara lain :
  1. Mencakup area yang lebih luas, sehingga memungkinkan dilakukan analisa dalam skala regional, yang seringkali menguntungkan untuk memperoleh  gambaran geologis area tersebut
  2. Memiliki kemungkinan penerapan sensor pendeteksi  multi-spektral dan bahkan hiper  spektral  yang nilainya dituangkan secara kuantitatif (disebut derajat keabuan atau  digital number dalam remote sensing), sehingga memungkinan aplikasi otomatis pada komputer untuk memahami dan mengurai karakteristik material yang diamati
  3. Memungkinkan pemanfaatkan berbagai jenis data, seperti data sensor optik dan sensor radar, serta juga kombinasi data lain seperti data elevasi permukaan bumi, data geologi, jenis tanah dan lain-lain, sehingga dapat ditentukan solusi baru dalam menentukan antar hubungan berbagai sifat dan fenomena pada permukaan bumi (Hanindito, 2010)

Contoh foto udara menggunakan satelit yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengetahui sebaran panas di permukaan bumi khususnya di Indonesia
Citra ini diambil pada pita gelombang inframerah dan menggambarkan suhu relatif/hangat atau dinginnya obyek-obyek yang teramati oleh satelit cuaca. Awan-awan rendah umumnya suhunya lebih hangat dan berada relatif dekat terhadap permukaan bumi dan berwarna biru tua s/d hijau muda, sementara awan-awan bersuhu lebih dingin yang umumnya puncak awannya lebih tinggi berwarna oranye s/d pink terang. Citra inframerah ini sangat berguna untuk mendeteksi awan-awan baik di waktu siang maupun malam hari. (http://www.bmkg.go.id)

julius@student.uns.ac.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar