Cara kerja sel saraf


Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi)terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknyaselubung mielin. Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.


Ada beberapa pembagian kerja sistem saraf dalam penghantaran impuls, yaitu: 
Sel reseptor : saraf yang menerima rangsang biasanya berupa alat indra 
Sel efektor : sel saraf yang menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar 
Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak 
Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak 
Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain. 

Proses penghantaran rangsang pada sel saraf
Pada setiap sel yang ada dalam tubuh manusia memiliki muatan listrik yang terpolarisasi, sehingga ada perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam dari suatu membran sel, tidak terkecuali sel saraf (neuron). Stimulus/rangsang yang diterima oleh alat indra melalui sel saraf reseptor akan diteruskan oleh sel saraf dalam bentuk impuls yang merupakan tegangan listrik. Kemudian impuls yang diterima sel saraf reseptor diteruskan ke sel saraf sensoris melalui sinapsis, untuk kemudian dihantarkan keotak yang dalam perjalanannya melalui sel-sel saraf konektor. Kemudian informasi yang sampai di otak diolah, diinterpretasi kemudian memberikan jawaban terhadap informasi yang diterima. Dalam memberikan informasi yang diterima, aliran informasi itu dibawah dari otak ke sel-sel saraf motorik, kemudian terjadilah respon berupa gerakan.
Sedangkan pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.



Sumber : 
Anonym. 2011. Sistem Saraf. http://blog.uad.ac.id/ [diakses pada 5 April 2013]
Anonym. 2010. Sistem Saraf. http://id.wikipedia.org/ [diakses pada 5 April 2013]

Gambar : 
http://www.psychologymania.com/
http://blog.student.uny.ac.id/


3 komentar: