Mitigasi Bencana (management disaster)



Mengingat seringnya terjadi bencana alam di berbagai daerah di Indonesia akhir-akhir ini, maka tidak ada salahnya untuk melakukan mitigasi bencana untuk meminimalisir akibat buruk dari bencana alam tersebut. Mitigasi bencana adalah suatu proses yang dilakukankan terus menerus oleh pribadi, kelompok, dan komunitas dalam mengelola seluruh bahaya (hazards) melalui usaha-usaha meminimalkan akibat dari bencana yang mungkin timbul dari bahaya tersebut. Dari kuliah Dasar-Dasar Geofisika di jurusan fisika FMIPA UNS yang pernah saya ikuti, berikut langkah-langkah mitigasi yang mungkin dapat dilakukan guna menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain saat terjadi bencana.
Gempa Bumi
Saat terjadi gempa bumi upayakan keselamatan diri anda, keluarga andadan orang di sekitar anda. Masuklah ke bawah meja yang kokoh untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda­benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantalatau benda lain untuk menghindari benturan dari reruntuhan di kepala. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.Saat di dalam mobil, anda akan merasa kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah, tapi janganlah berhenti di bawah jembatan. Matikan mesin dan gunakan rem tangan. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
Banjir
Yang harus dilakukan saat banjir adalah :Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana,Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana.
Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir adalah :Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan, atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.
Kebakaran
Untuk meminimalisir dampak negatif dari kebakaran bila melihat kebakaran gunakan peralatan yang dapat mematikan api secara cepat dan tepat. Bila api terus menjalar, segera keluar dari ruangan/rumah dan laporkan kepada posko kebakaran terdekat. Gunakan masker bila udara telah berasap. Waspadai reruntuhan bangunan yang mungkin terjatuh.
LetusanGunungApi
Sebelum terjadi letusan Gunung Berapi kenali daerah setempat dalam menentukan tempat  yang aman untuk mengungsi. Buat perencanaan penanganan bencana.
Saat Terjadi Letusan Gunung Berapi yang perlu dilakukan adalah : Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar. Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan. Kenakan pakaian yang bias melindungi tubuhs eperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi adalah :Jauhi wilayah yang terkena hujan abu. Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin
Tanah Longsor
Strategi dan upaya penanggulangan bencana tanah longsor diantaranya :Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas utama lainnya. Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat dan pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall). Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaan maupun air tanah. (Fungsi drainase adalah untuk menjauhkan airn dari lereng, menghidari air meresap ke dalam lereng atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah).Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling. Terasering dengan sistem drainase yang tepat.(drainase pada teras – teras dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah). Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tanaman yang lebih pendek dan ringan , di bagian dasar ditanam rumput).
Tsunami
Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap saat.Janganlah ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan menikmati pantai dan lautan.Namun jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar lautterlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai.Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya gelombangberikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
Angin Puting Beliung
Sebelum Datangnya Angin Puting Beliung : Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan terkini cuaca setempatdan waspadalah terhadap perubahan cuaca. Waspadalah terhadap tanda tanda bahaya sebagai berikut:Langit gelap, sering berwarna kehijauan.Hujan es dengan butiran besar. Awan rendah, hitam, besar, seringkali bergerak berputar suara keras seperti bunyi kereta api cepat.
Saat Datangnya Angin Puting Beliung : Dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan (bunker). Jika anda berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit, maka yang anda harus lakukan adalah segera menuju ke ruangan yang telah dipersiapkan untuk menghadapi keadaan tersebut seperti sebuah ruangan yang dianggap paling aman, basement, ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah. Bila tidak terdapat basement, segeralah ke tengah tengah ruangan pada lantai terbawah, jauhilah sudut sudut ruangan, jendela, pintu, dan dinding terluar bangunan. Semakin banyak sekat dinding antara diri anda dengan dinding terluar gedung semakin aman. Berlindunglah di bawah meja gunakan lengan anda untuk melindungi kepala dan leher anda. Jangan pernah membuka jendela. Jika anda berada di dalam kendaraan bermobil, segeralah hentikan dan tinggalkan kendaraan anda serta carilah tempat perlindungan yang terdekat seperti yang telah disebutkan di atas.
Jika anda berada di luar ruangan dan jauh dari tempat perlindungan, maka yang anda harus lakukan adalah sebagai berikut:Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan lengan anda. Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Anda akan lebih aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah. Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk padat atau yang bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan anda untuk mencari tempat perlindungan terdekat. Hati hati terhadap benda benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius.
Itulah sedikit ilmu yang dapat saya bagi terkait mitigasi bencana hasil kuliah Dasar-Dasar Geofisika di jurusan fisika FMIPA UNS selama satu semester (Agustus2013 hingga Januari 2014). Intinya jika terjadi bencana segera selamatkan diri sendiri dan mungkin orang lain, jauhi tempat-tempat berbahaya dan jangan melakukan tindakan nekad yang bisa membahayakan diri sendiri dan mungkin juga membahayakan orang lain. Semoga bermanfaat.
sumber
julius@student.uns.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar